Jumat, 25 Desember 2009

Windows 7 Sebagai OS baru Microsoft



Dear all,

Sekedar sharing pengalaman saya menggunakan Sistem Operasi terbaru dari Microsoft, (walaupun saya pecinta Ubuntu Linux). Artikel ini sudah dimuat di Harian Jogja edisi 5 April 2009. Semoga memberikan wawasan baru, salam.

Setelah mengalami beberapa masalah dalam penjualan Windows Vista, Microsoft berencana meluncurkan versi terbaru Sistem Operasi mereka yaitu Windows 7. Seperti kita ketahui, dalam beberapa tahun terakhir ini penggunaan Windows Vista di berbagai perusahaan mengalami masalah dengan tidak adanya kompatibilitas dengan beberapa aplikasi bisnis yang mereka pakai. Selain itu, Windows Vista terlalu boros dalam menggunakan sumber daya (resources) hardware di computer sehingga menyulitkan dalam penggunaannya. Akibatnya, banyak perusahaan yang akhirnya memutuskan untuk kembali ke Windows XP. Hal itu menyebabkan Microsoft mengeluarkan update-update terbaru bagi Windows XP yang sebelumnya oleh Microsoft direncanakan akan dihentikan penjualannya.

Saat ini pihak Microsoft sudah menyediakan Windows 7 versi Beta, yang artinya pengguna bisa men-download langsung dari situs Microsoft tanpa dikenakan biaya karena masih dalam tahap ujicoba. Pengguna juga bisa meng-copy atau mendapatkan DVD untuk menginstall Sistem Operasi tersebut dari beberapa majalah computer yang menyediakan secara gratis di edisi-edisi terbaru mereka. Hal penting yang perlu dicermati dalam penggunaan Windows 7 Beta adalah pihak Microsoft tidak menangggung resiko apapun jika terjadi suatu masalah dalam penggunaannya. Tujuan dari versi Beta adalah untuk mendapatkan masukan (feedback) sebanyak mungkin dari pengguna sehingga nanti dalam peluncuran resminya sudah bisa memenuhi kebutuhan terbaru dan memperbaiki kekurangan yang terjadi.

Penulis sudah mencoba menggunakan Windows 7 Beta beberapa minggu terakhir ini, dengan catatan Sistem Operasi ini tidak di-install tunggal tapi menyertai Windows XP dan Linux yang sudah ada di computer. Bagi pengguna yang ingin mencoba, pada saat instalasi akan disarankan untuk tidak menggunakan Windows 7 sebagai pengganti Windows XP maupun Vista yang sudah ada. Salah satu perbaikan yang terasa adalah kebutuhan minimal hardware untuk installasi lebih sedikit dibanding Windows Vista. Hal itu mengakibatkan proses instalasi menjadi makin cepat dan mudah. Diikuti proses startup yang lebih cepat, dan tampilan yang lebih bersih dan atraktif.

Hal lain yang membedakan dengan Windows Vista adalah tampilan yang lebih menarik dan penggunaan menu yang lebih sederhana. Fitur User Account Control (UAC) yang sering merepotkan pengguna Windows Vista sudah diperbaiki, sehingga pengguna Windows 7 tidak merasa terganggu. Taskbar juga disederhanakan sehingga jika pengguna membuka banyak aplikasi dan data, tidak akan membuat penuh menu di taskbar Windows 7. Jenis aplikasi dan data akan dikelompokkan di taskbar, sehingga proses perpindahan (switching) antar aplikasi dan data jadi lebih cepat dan mudah. Tampilan grafis dari desktop pun jadi lebih indah dan menyenangkan, diikuti sentuhan 3D pada beberapa bagian.

Penulis mencoba menginstalasi beberapa aplikasi standar bisnis seperti MS Office dan OpenOffice, Acrobat Reader, browser Firefox termasuk free antivirus Avast dan lain-lain. Sejauh ini belum menemui kendala dalam penggunaan, termasuk penggunaan aplilasi untuk koneksi Internet menggunakan Broadband Wireless (3G dan 3.5G). Jika menemui kendala, di setiap menu sudah disediakan shortcut bagi pengguna untuk memberikan feedback langsung ke Microsoft dalam penggunaan. Microsoft sendiri merencanakan akan meluncurkan Windows 7 sekitar bulan September atau Oktober 2009. Tentunya akan banyak perbaikan-perbaikan berdasarkan masukan para pengguna versi Beta saat ini. Banyak pihak baik perorangan maupun perusahaan berharap bahwa Windows 7 bisa menjadi solusi bisnis yang handal seperti Windows XP sebelumnya. Saat ini memang menjadi tantangan yang berat bagi Microsoft untuk bisa mempertahankan dominasi pasar Sistem Operasi diantara pilihan lain seperti Apple Macintosh dan Linux yang semakin bertambah jumlah penggunanya.

Selasa, 15 Desember 2009

Processor Terbaru Nich...

Halo para pecinta komputer,aq punya berita bagus nih!Buat yang belum tahu tentang ini Q kasitau dech!Oke,jadi beritanya tentang Processor terbaru keluaran 2 Pabrikan yang terkenal,yaitu Intel dan AMD.Dari pabrikan Intel,Processor terbaru mereka adalah Intel Core i7 Extreme 965 dengan nama alias Bloomfield.Spefisikasinya yaitu:

Intel Core i7 Extreme 965
CPU type:QuadCore Intel i7 Extreme 965.3200 Mhz (24×133)
Package type:LGA1366
Package size:4,25 cmx4.50 cm
Transistors:781 million
Process Technology:45 nm,CMOS,Cu,High-K+Metal gate
Die size:265 nm2
Typical Power:130 W@ 3.20 GhzNah udah pada liat kan Spefisikasinya.tapi ada satu masalah dalam Processor ini,yaitu Harganya yang sangat mahal!!Bayangin aja,Intel matokin harga Processor ini sebesar US$ 1.150!Kalau dikonversikan ke Rupiah harganya berarti sekitar Rp 12 Juta!! >_<>
Disamping adalah gambar dari salah satu Processor terabaru AMD,Phenom II X2.Untuk masalah Spefisikasinya mohon maaf karena masih belum tahu. ^_^ dan untuk masalah harganya,Processor ini diharapkan akan lebih murah dibandingkan pesaingnya! ^_^

Kamis, 10 Desember 2009

Struktur Pengalamatan Pada IP/Address

Dalam suatu jaringan computer dikenal sebuah nama yang disebut protocol, yang mengatur suatu node berkomunikasi dengan node lainnya. Protokol menjadi sebuah penerjemah bahasa antar computer dalam suatu jaringan. Secara nasional standarisasi protocol yang digunakan dikenal dengan nama TCP/IP. Dengan adanya TCP/IP ini berbagai hardware computer serta Sistem Operasi dapat berkomunikasi.
Internet Protokol merupakan induk dari TCP/IP, semua data-data yang di olah pada layer diatasnya diolah di bagian ini. Versi IP yang paling banyak digunakan saat ini adalah IP versi 4.
Perkembangan internet yang sangat pesat saat ini menyebabkan alokasi pengalamatan IP berkurang, terutama IP yang legal. Hal ini dikarenaan model pengalamatan pada IPv4( IP version 4) hanya sepanjang 32 bit. Untuk menangani masalah ini maka maka IETF memunculkan versi terbaru IP yaitu IPv6(IP version 6). Pada IPv6, panjang alamat terdiri dari 128 bit sedangkan IPv4 hanya 32 bit. sehingga IPv6 mampu menyediakan alamat sebanyak 2^128 [2 pangkat 128] atau 3X10^38 alamat, sedangkan IPv4 hanya mampu menyediakan alamat sebanyak 2^32 atau 4,5X10^10 alamat.
Perbedaan antara IPv4 dengan IPv6 yang saya coba cari di Internet antara lain terletak pada :
1. Pada struktur pengalamatan
#IPv4
pengalamatan IPv4 menggunakan 32 bit yang setiap bit dipisahkan dengan notasi titik.
notasi pengalamatan IPv4 adalah sebagai berikut:
XXXXXXXX.XXXXXXXX.XXXXXXXX.XXXXXXXX dimana setiap simbol X digantikan dengan kombinasi bit 0 dan 1.misalnya:
10000010.11001000.01000000.00000001 (dalam angka biner) yang dikonversi menjadi bentuk 4 desimal menjadi 130.200.127.254
#IPv6
Notasi alamat IPv6 adalah sebagai berikut:
X:X:X:X:X:X:X:X
Jika dalam bentuk biner ditulis sebagai berikut:
1111111001111000:0010001101000100:1011111001000001:1011110011011010:
0100000101000101:0000000000000000:0000000000000000:0011101000000000
Yang dikonversi menjadi kombinasi 4 bilangan heksadesimal dipisahkan dengan simbol titik dua [:]. untuk contoh diatas dapat ditulis sbb:
FE78:2344:BE43:BCDA:4145:0:0:3A
contoh lain apabila terdapat alamat yang 0 i:
8088:0:0:0:0:0:4508:4545 ——–>8088::4508:4545
2. Sistem Pengalamatan
#IPv4
Pada IPv4 mode pengalamatan dibagi kedalam 5 kelas yaitu
1. Kelas A : range 1-126
2. Kelas B : range 128-191
3. kelas C : range 192-223
4. kelas D : range 224-247
5. kelas E : range 248-255
Dari kelima kelas alamat diatas, jenis alamata yang sering dipake adalah alamat kelas A,B,C alamat kelas D biasanya digunakan untuk keperluan multicasting dan kelas E untuk keperluan Experimental. Pada IPv4 dikenal juga istilah subnet mask yaitu angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dan host ID, menunjukkan letak suatu host berada dalam satu jaringan atau lain jaringan.
#IPv6
Pada IPv6 tidak dikenal adanya istilah pengkelasan. IPv6 menyediakan 3 jenis pengalamatanyaitu: Unicast, Anycast dan Multicast. Alamat unicast yaitu alamat yang menunjuk pada sebuah alamat antarmuka atau host, digunakan untuk komunikasi satu lawan satu. Pada alamat unicast dibagi 3 jenis lagi yaitu: alamat link local, alamat site local dan alamat global.
Alamat anycast adalah alamat yang menunjukkan beberapa interface (biasanya node yang berbeda). Paket yang dikirimkan ke alamat ini akan dikirimkan ke salah satu alamat antarmuka yang paling dekat dengan router. alamat anycast tidak mempunyai alokasi khusus, karena jika beberapa node/interface diberikan prefix yang sama maka alamat tersebut sudah merupakan alamat anycast.
Alamat multicast adalah alamat yang menunjukkan beberapa interface (biasanya untuk node yang berbeda). Paket yang dikirimkan ke alamat ini maka akan dikirimkan ke semua interface yang ditunjukkan oleh alamat ini. Alamat multicast ini didesain untuk menggantikan alamat broadcast pada IPv4 yang banyak mengkonsumsi bandwidth

2. Kelebihan IPv6
Kelebihan atau solusi yang terdapat di dalam desain IPv6 adalah salah satu pemicu percepatan implementasi. Kelebihan-kelebihan IPv6 adalah sebagai berikut:
1. IPv6 merupakan solusi bagi keterbatasan alamat IPv4 (32 bit). IPv6 dengan 128 bit memungkinkan pengalamatan yang lebih banyak, yang memungkinkan IP-nisasi berbagai perangkat (PDA, handphone, perangkat rumah tangga, perlengkapan otomotif).
2. Aspek keamanan dan kualitas layanan (QoS) yang telah terintegrasi.
3. Desain autokonfigurasi IPv6 dan strukturnya yang berhirarki memungkinkan dukungan terhadap komunikasi bergerak tanpa memutuskan komunikasi end-to-end.
4. IPv6 memungkinkan komunikasi peer-to-peer tanpa melalui NAT, sehingga memudahkan proses kolaborasi / komunikasi end-to-end: manusia ke manusia, mesin ke mesin, manusia ke mesin dan sebaliknya.

3. Perhitungan Subnet dari Address Network sebagai berikut:
a. 192.168.10.0/28  kelas C
Subnet Mask: /28 = 11111111.11111111.11111111.11110000 = 255.255.255.240 Menghitung Subnet:
Jumlah Subnet: 24 = 16 Subnet
Jumlah Host per Subnet: 24 – 2 = 14 host
Blok Subnet: 256 – 240 = 16, blok berikutnya: 16+16 =32, 32+16=48, 48+16=64, 64+16=80, 80+16=96, 96+16=112, 112+16=128, 128+16=144, 144+16=160, 160+16=176, 176+16=192, 192+16=208, 208+16=224, 224+16=240
Maka subnet yang valid adalah : 16, 32, 48, 64, 80, 96, 112, 128, 144, 160, 176, 192, 208, 224
Subnet
192.168.10.0 sampai dengan 192.168.10.240
Host Pertama
192.168.10.0 sampai dengan 192.168.10.241
Host Terakhir
192.168.10.14 sampai dengan 192.168.10.238
Broadcast
192.168.10.65 sampai dengan 192.168.10.239

MAC (Media Access Control)

Media Access Control adalah sebuah metode untuk mentransmisikan sinyal yang dimiliki oleh node-node yang terhubung ke jaringan tanpa terjadi konflik.

Ketika dua komputer meletakkan sinyal di atas media jaringan (sebagai contoh: kabel jaringan) secara simultan (berbarengan), maka kondisi yang disebut sebagai "collision" (tabrakan) akan terjadi yang akan mengakibatkan data yang ditransmisikan akan hilang atau rusak. Solusi untuk masalah ini adalah dengan menyediakan metode akses media jaringan, yang bertindak sebagai "lampu lalu lintas" yang mengizinkan aliran data dalam jaringan atau mencegah adanya aliran data untuk mencegah adanya kondisi collision.

[sunting] Jenis-jenis Metode Media Access Control

Metode media akses control diimplementasikan di dalam lapisan data-link pada tujuh lapisan model referensi OSI. Secara spesifik, metode ini bahkan diimplementasikan dalam lapisan khusus di dalam lapisan data link, yakni Media Access Control Sublayer, selain tentunya Logical Link Control Sublayer. Ada empat buah metode media access control yang digunakan dalam jaringan lokal, yakni:

Dalam implementasi jaringan, beberapa perangakat pendukung jaringan semacam network interface card, switch, atau router, metode media access control diimplementasikan dengan menggunakan MAC algorithm (algoritma MAC). Meskipun algoritma MAC untuk Ethernet dan Token Ring telah didefinisikan oleh standar IEEE dan tersedia untuk publik, beberapa algoritma MAC untuk Ethernet full-duplex dipatenkan oleh perusahaan pembuatnya dan seringnya telah ditulis secara hard-code ke dalam chip Application specific integrated circuit (ASIC) yang dimiliki oleh perangkat tersebut.

Rabu, 02 Desember 2009

Tipe Jaringan Komputer

Tipe jaringan komputer dibedakan menjadi 2 yaitu :

  • Jaringan Peer to Peer atau Point to Point
  • Jaringan Client-Server

Jaringan Peer to Peer

Pada jaringan tipe ini, setiap komputer yang terhubung dalam jaringan dapat saling berkomunikasi dengan komputer lainnya secara langsung tanpa perantara. Bukan hanya komunikasi langsung tetapi juga sumber daya komputer dapat digunakan oleh komputer lainnya tanpa ada pengendali dan pembagian hak akses.

Setiap komputer dalam jaringan Peer to Peer mampu berdiri sendiri sekalipun komputer yang tidak bekerja atau beroperasi. Masing-masing Komputer tidak terikat dan tidak tergantung pada komputer lainnya. Komputer yang digunakan pun bisa beragam dan tidak harus setara, karena fungsi komputer dan keamanannya diatur dan dikelola sendiri oleh masing-masing komputer.

Tipe jaringan ini cocok digunakan untuk membangun jaringan komputer skala kecil seperti di rumah, di dalam sebuah ruangan kerja, lab komputer sekolah dan lain-lain. Peer to Peer ini umumnya dipakai dalam membangun jaringan berbasis workgroup yang menerapkan fungsi sharing atau bagi pakai penggunaan hardware dan software, karena pada tipe ini biasanya tidak memerlukan pengaturan keamanan dan kendali antara masing-masing komputer.

Gambar di bawah menunjukkan skema jaringan Peer to Peer.

Beberapa hal dari jaringan Peer to Peer ini adalah :

  • tidak perlu spesifikasi yang setara untuk setiap komputer (bisa beragam)
  • biasanya tidak ada komputer pusat yang dijadikan sentral jaringan
  • biasanya juga tidak ada kontrol atau kendali terhadap pengaturan keamanan jaringan
  • tidak memerlukan Operating System khusus seperti untuk server
  • jika ada 1 atau lebih komputer yang rusak atau tidak bekerja, komputer lain tetap dapat berfungsi normal

Jaringan Client-Server

Sesuai namanya, jaringan komputer tipe ini memerlukan sebuah (atau lebih) komputer yang difungsikan sebagai pusat pelayanan dalam jaringanyang disebut Server. Komputer-komputer lain disebut Client atau Workstation. Sesuai sebutannya, komputer Server bertugas melayani semua kebutuhan komuter lain yang ada dalam jaringan. Semua fungsi jaringan dikendalikan dan diatur oleh komputer Server, termasuk masalah keamanan jaringan seperti hak akses data, waktu akses, sumber daya dan sebagainya.

Dalam jaringan Client-Server ini, mungkin saja digunakan lebih dari 1 buah Server, ini tergantung fungsi yang diterapkan dalam jaringan tersebut. Misalnya ada Server Web, Server Mail dan lain-lain.

Komunikasi antarkomputer dilakukan melalui perantara Server, namun, kalau Server tidak aktif maka komputer lainnya (Client) tidak dapat saling berkomunikasi. Skema dasar dari jaringan tipe Client-Server ini seperti ditunjukkan gambar di bawah.

Tipe ini sangat baik digunakan jika ingin menerapkan Diskless System yang akan menghemat penggunaan (pembelian) harddisk pada komputer Client seperti pada LTSP (Linux Terminal Server Project). Tetapi tipe jaringan Client-Server ini memerlukan Operating System khusus yang fitur dan fingsi-fungsinya memang dikhususkan untuk Server. Contoh Operating System khusus untuk Server adalah Novell Netware, Microsoft Window$ Server, Linux dan sebagainya.

Open Sistem Interkoneksi (OSI)

MODEL OSI (Open Sistem Interconnection)

Model referensi OSI merupakan model kerangka kerja yang diterima secara global bagi pengembangan standar yang lengkap dan terbuka. Model OSI membantu menciptakan standar terbuka antar system untuk saling berhubungan dan saling berkomunikasi terutama dalam bidang teknologi informasi.

Model referensi OSI secara konseptual terbagi ke dalam 7 lapisan dimana masing-masing lapisan memiliki fungsi jaringan yang spesifik. Model ini diciptakan berdasarkan sebuah proposal yang dibuat oleh The International Standards Organization (ISO) sebagai langkah awal menuju standarisasi protokol Internasional yang digunakan pada berbagai Layer .

Model OSI memiliki tujuh Layer. Prinsip-prinsip yang digunakan bagi ketujuh Layer tersebut adalah :

a. Sebuah Layer harus dibuat bila diperlukan tingkat abstraksi yang berbeda.

b. Setiap Layer harus memiliki fungsi-fungsi tertentu.

c. Fungsi layer di bawahnya adalah sebagai pendukung fungsi layer di atasnya.

d. Fungsi setiap Layer harus dipilih dengan teliti sesuai dengan ketentuan standar protocol internasional.

e. Batas-batas Layer diusahakan agar meminimalkan aliran informasi yang melewati interface.

f. Jumlah Layer harus cukup banyak, sehingga fungsi-fungsi yang berbeda tidak perlu disatukan dalam satu Layer diluar keperluannya. Akan tetapi jumlah Layer juga harus diusahakan sesedikit mungkin ehingga arsitektur jaringan tidak menjadi sulit dipakai.

Tujuan OSI

  • Koordinasi berbagai kegiatan.
  • Penyimpanan data.
  • Keandalan dan keamanan sistem pendukung perangkat lunak.
  • Membuat kerangka agar sistem / jaringan yang mengikutinya dapat saling berkomunikasi/

saling bertukar informasi, sehingga tidak tergantung merk dan model peralatan.

  • layer pertama adalah interface antara terminal dan jaringan yang dipakai bersama, 4 layer selanjutnya adalah hubungan antara software.
  • Antar layer berlainan terdapat interface, layer yang sama terdapat protokol.

Pengelompokan Layer OSI


Application

Presentation

Session

Transport

Network

Data link

Physical


Upper layers fokus pada aplikasi pengguna dan bagaimana file direpresentasikan di komputer. Upper layers berurusan dengan persoalan aplikasi dan pada umumnya diimplementasi hanya pada software.

Lower layers merupakan intisari komunikasi data melalui jaringan aktual. Lower layers mengendalikan persoalan transport data. Lapisan fisik dan lapisan data link diimplementasikan ke dalam hardware dan software. Lower layers yang lain pada umumnya hanya diimplementasikan dalam software.



Interaksi antar layer OSI

Interaksi antar layer OSI yang dapat terjadi adalah seperti gambar di bawah ini:



  • Interaksi dengan layer diatasnya.
  • Interaksi dengan layer peer di sistem yang berbeda.
  • Interaksi dengan layer dibawahnya.

Model OSI dan Komunikasi antar sistem dapat di gambarkan seperti gambar di bawah ini :


Layer-layer OSI

Model referensi OSI secara konsepsual terbagi ke dalam 7 lapisan dimana masing-masing lapisan memiliki fungsi jaringan yang spesifik, seperti yang dijelaskan dibawah ini :

1. Physical Layer

Physical Layer berfungsi dalam pengiriman raw bit ke channel komunikasi. Masalah desain yang harus diperhatikan disini adalah memastikan bahwa bila satu sisi mengirim data 1 bit, data tersebut harus diterima oleh sisi lainnya sebagai 1 bit juga, dan bukan 0 bit. Secara umum masalah-masalah desain yang ditemukan di sini berhubungan secara mekanik, elektrik dan interface prosedural, dan media fisik yang berada di bawah lapisan fisik.

2. Data link Layer

Tugas utama data link Layer adalah sebagai fasilitas transmisi raw data dan mentransformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan transmisi. Sebelum diteruskan ke Network Layer, data link Layer melaksanakan tugas ini dengan memungkinkan pengirim memecah-mecah data input menjadi sejumlah data frame (biasanya berjumlah ratusan atau ribuan byte). Kemudian data link Layer mentransmisikan frame tersebut secara berurutan , dan memproses acknowled- gement frame yang dikirim kembali oleh penerima. Masalah-masalah lainnya yang timbul pada data link Layer (dan juga sebagian besar Layer-Layer di atasnya) adalah mengusahakan kelancaran proses pengiriman data dari pengirim yang cepat ke penerima yang lambat. Mekanisme pengaturan lalu-lintas data harus memungkinkan pengirim mengetahui jumlah ruang buffer yang dimiliki penerima pada suatu saat tertentu. Secara umum tugas utama dari data link dalam proses komunikasi data adalah :

  • Framing : Membagi bit stream yang diterima dari lapisan network menjadi unit-unit data yang disebut frame.
  • Physical Addressing : definisi identitas pengirim dan /atau penerima yang ditambahkan dalam header.
  • Flow Control : melakukan tindakan untuk membuat stabil laju bit jika rate atau laju bit stream berlebih atau berkurang.
  • Error Control : penambahan mekanisme deteksi dan retransmisi frame-frame yang gagal terkirim.
  • Communication Control : menentu-kan device yang harus dikendalikan pada saat tertentu jika ada dua koneksi yang sama.

3. Network Layer

Network Layer berfungsi untuk pengendalian operasi subnet. Masalah desain yang penting adalah bagaimana caranya menentukan route pengiriman paket dari sumber ke tujuannya. Bila pada saat yang sama dalam sebuah subnet terdapat terlalu banyak paket, maka ada kemungkinan paket-paket tersebut tiba pada saat yang bersamaan. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya bottleneck. Pengendalian kemacetan seperti itu juga merupakan tugas Network Layer. memungkinkan jaringan-jaringan yang berbeda seperti protocol yang berbeda, pengalamatan dan Arsitektur jaringan yang berbeda untuk saling terinterkoneksi. Secara umum tugas utama dari Network dalam proses komunikasi data adalah :

  1. Logical Addressing : pengalamatan secara logis ditambahkan pada header lapisan network. Pada jaringa TCP/IP pengalamatan logis ini dikenal dengan sebutan IP Address.
  2. Routing : Hubungan antar jaringan yang membentuk internet-work membutuhkan metode jalur alamat agar paket dapat ditransferdari satu device yang berasal dari jaringan satu menuju device lain pada jaringan yang lain. Fungsi routing didukung oleh routing protocol yaitu protocol yang bertujuan mencari jalan terbaik manuju tujuan dan tukar-menukar informasi tentang topologi jaringan dengan router yang lainnya.

4. Transport Layer

Fungsi dasar transport Layer adalah menerima data dari session Layer, memecah data menjadi bagian-bagian yang lebih kecil bila perlu, meneruskan data ke Network Layer, dan menjamin bahwa semua potongan data tersebut bisa tiba di sisi lainnya dengan benar. Selain itu, semua hal tersebut harus dilaksanakan secara efisien, dan bertujuan dapat melindungi Layer-Layer bagian atas dari perubahan teknologi hardware yang tidak dapat dihindari.

5. Session Layer

Session Layer mengijinkan para pengguna untuk menetapkan session dengan pengguna lainnya. Sebuah session selain memungkinkan transport data biasa, seperti yang dilakukan oleh transport Layer, juga menyediakan layanan yang istimewa untuk aplikasi-aplikasi tertentu. Sebuah session digunakan untuk memungkinkan seseorang pengguna log ke remote timesharing system atau untuk memindahkan file dari satu mesin kemesin lainnya.

6. Presentation Layer

Pressentation Layer melakukan fungsi-fungsi tertentu yang diminta untuk menjamin penemuan sebuah penyelesaian umum bagi masalah tertentu. Pressentation Layer tidak mengijinkan pengguna untuk menyelesaikan sendiri suatu masalah. presentation Layer memperhatikan syntax dan semantik informasi yang dikirimkan contoh layanan pressentation adalah encoding data.

7. Application Layer

Application Layer memiliki fungsi untuk menentukan terminal virtual jaringan abstrak, serhingga editor dan program-program lainnya dapat ditulis agar saling bersesuaian. Untuk menangani setiap jenis terminal, satu bagian software harus ditulis untuk memetakan fungsi terminal virtual jaringan ke terminal sebenarnya. Fungsi Application Layer lainnya adalah pemindahan file. Sistem file yang satu dengan yang lainnya memiliki konvensi penamaan yang berbeda, cara menyatakan baris-baris teks yang berbeda, dan sebagainya. Perpindahan file dari sebuah sistem ke sistem lainnya yang berbeda memerlukan penanganan untuk mengatasi adanya ketidak-kompatibelan ini. Tugas appication Layer, seperti pada surat elektronik, remote job entry, directory lookup, dan berbagai fasilitas bertujuan umum dan fasilitas bertujuan khusus lainnya. Protokol-protokol yang terdapat pada lapisan aplikasi diantaranya adalah FTP, SMTP, dan HTTP.

Minggu, 29 November 2009

Model Referensi OSI dan Standarisasinya

MODEL REFERENSI OSI DAN STANDARISASI
Untuk menyelenggarakan komunikasi berbagai macam vendor komputer diperlukan sebuah aturan baku yang standar dan disetejui berbagai fihak. Seperti halnya dua orang yang berlainan bangsa, maka untuk berkomunikasi memerlukan penerjemah/interpreter atau satu bahasa yang dimengerti kedua belah fihak. Dalam dunia komputer dan telekomunikasi interpreter identik dengan protokol. Untuk itu maka badan dunia yang menangani masalah standarisasi ISO (International Standardization Organization) membuat aturan baku yang dikenal dengan nama model referensi OSI (Open System Interconnection). Dengan demikian diharapkan semua vendor perangkat telekomunikasi haruslah berpedoman dengan model referensi ini dalam mengembangkan protokolnya.
Model referensi OSI terdiri dari 7 lapisan, mulai dari lapisan fisik sampai dengan aplikasi. Model referensi ini tidak hanya berguna untuk produk-produk LAN saja, tetapi dalam membangung jaringan Internet sekalipun sangat diperlukan. Hubungan antara model referensi OSI dengan protokol Internet bisa dilihat dalam Tabel 1.








Tabel 1. Hubungan referensi model OSI dengan protokol Internet

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IPjaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua komputeralamat IP secara otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS dalam satu yang tersambung di jaringan akan mendapatkan server.


DNS (Domain Name Server)
Domain Name System (DNS) adalah layanan direktori internet terdistribusi. DNS is used mostly to translate between domain names and IP addresses, and to control email delivery. DNS yang digunakan terutama untuk menerjemahkan antara nama domain dan alamat IP, dan untuk mengontrol pengiriman email. Most internet services rely on DNS to work. Sebagian besar layanan internet bergantung pada DNS untuk bekerja. If DNS fails or is too slow, web sites cannot be located and email delivery stalls. Jika DNS gagal atau terlalu lambat, situs web tidak dapat ditemukan dan kios pengiriman email.



FTP (File Transfer Protocol)
FTP (singkatan dari File Transfer Protocol) adalah sebuah protokol Internet yang berjalan di dalam lapisan aplikasi yang merupakan standar untuk pentransferan berkas (file) komputer antar mesin-mesin dalam sebuah internetwork.

HTTP (HyperText Transfer Protocol)
HTTP (Hypertext Transfer Protocol, lebih sering terlihat sebagai http) adalah protokolWorld Wide Web (WWW). Protokol ini adalah protokol ringan, tidak berstatus dan generik yang dapat dipergunakan berbagai macam tipe dokumen. yang dipergunakan untuk mentransfer dokumen dalam Protokol untuk transfer file HTML dan Web

MIME (Multipurpose Internet Mail Extention)
Protokol untuk mengirim file binary dalam bentuk teks

NNTP (Networ News Transfer Protocol)
Protokol untuk menerima dan mengirim newsgroup


POP (Post Office Protocol)
Protokol untuk mengambil mail dari server

SMB (Server Message Block)
Protokol untuk transfer berbagai server file DOS dan Windows 6 Presentasi

SMTP (Simple Mail Transfer Protocol)
Protokol untuk pertukaran mail

SNMP (Simple Network Management Protocol)
Protokol untuk manejemen jaringan

Telnet
Protokol untuk akses dari jarak jauh

TFTP (Trivial FTP)
Protokol untuk transfer file

NETBIOS (Network Basic Input Output System)

BIOS jaringan standar

RPC (Remote Procedure Call)
Prosedur pemanggilan jarak jauh

SOCKET
Input Output untuk network jenis BSD-UNIX

TCP (Transmission Control Protocol)
Protokol pertukaran data berorientasi (connection oriented)

UDP (User Datagram Protocol)
Protokol pertukaran data non-orientasi (connectionless)

IP (Internet Protocol)
Protokol untuk menetapkan routing

RIP (Routing Information Protocol)
Protokol untuk memilih routing

ARP (Address Resolution Protocol)
Protokol untuk mendapatkan informasi hardware dari nomer IP

RARP (Reverse ARP)
Protokol untuk mendapatkan informasi nomer IP dari hardware

PPP (Point to Point Protocol)
Protokol untuk point ke point

SLIP (Serial Line Internet Protocol) Protokol dengan menggunakan sambungan serial
Berdasarkan fungsi : Pada dasarnya setiap jaringan komputer ada yang berfungsi sebagai client dan juga server. Tetapi ada jaringan yang memiliki komputer yang khusus didedikasikan sebagai server sedangkan yang lain sebagai client. Ada juga yang tidak memiliki komputer yang khusus berfungsi sebagai server saja. Karena itu berdasarkan fungsinya maka ada dua jenis jaringan komputer:

  • Client-server
    Yaitu jaringan komputer dengan komputer yang didedikasikan khusus sebagai server. Sebuah service/layanan bisa diberikan oleh sebuah komputer atau lebih. Contohnya adalah sebuah domain seperti www.detik.com yang dilayani oleh banyak komputer web server. Atau bisa juga banyak service/layanan yang diberikan oleh satu komputer. Contohnya adalah server jtk.polban.ac.id yang merupakan satu komputer dengan multi service yaitu mail server, web server, file server, database server dan lainnya.

  • Peer-to-peer
    Yaitu jaringan komputer dimana setiap host dapat menjadi server dan juga menjadi client secara bersamaan. Contohnya dalam file sharing antar komputer di Jaringan Windows Network Neighbourhood ada 5 komputer (kita beri nama A,B,C,D dan E) yang memberi hak akses terhadap file yang dimilikinya. Pada satu saat A mengakses file share dari B bernama data_nilai.xls dan juga memberi akses file soal_uas.doc kepada C. Saat A mengakses file dari B maka A berfungsi sebagai client dan saat A memberi akses file kepada C maka A berfungsi sebagai server. Kedua fungsi itu dilakukan oleh A secara bersamaan maka jaringan seperti ini dinamakan peer to peer.

Rabu, 25 November 2009

NIC (Network Interface Card)

Kartu jaringan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Contoh dari sebuah kartu jaringan Ethernet yang memiliki dua jenis konektor (BNC dan UTP)

Kartu jaringan ( network interface card disingkat NIC atau juga network card) adalah sebuah kartu yang berfungsi sebagai jembatan dari komputer ke sebuah jaringan komputer. Jenis NIC yang beredar, terbagi menjadi dua jenis, yakni NIC yang bersifat fisik, dan NIC yang bersifat logis. Contoh NIC yang bersifat fisik adalah NIC Ethernet, Token Ring, dan lainnya; sementara NIC yang bersifat logis adalah loopback adapter dan Dial-up Adapter. Disebut juga sebagai Network Adapter. Setiap jenis NIC diberi nomor alamat yang disebut sebagai MAC address, yang dapat bersifat statis atau dapat diubah oleh pengguna.

NIC fisik

NIC fisik umumnya berupa kartu yang dapat ditancapkan ke dalam sebuah slot dalam motherboard komputer, yang dapat berupa kartu dengan bus ISA, bus PCI, bus EISA, bus MCA, atau bus PCI Express. Selain berupa kartu-kartu yang ditancapkan ke dalam motherboard, NIC fisik juga dapat berupa kartu eksternal yang berupa kartu dengan bus USB, PCMCIA, bus serial, bus paralel atau Express Card, sehingga meningkatkan mobilitas (bagi pengguna yang mobile).

Kartu NIC Fisik terbagi menjadi dua jenis, yakni:

  • Kartu NIC dengan media jaringan yang spesifik (Media-specific NIC): yang membedakan kartu NIC menjadi beberapa jenis berdasarkan media jaringan yang digunakan. Contohnya adalah NIC Ethernet, yang dapat berupa Twisted-Pair (UTP atau STP), Thinnet, atau Thicknet, atau bahkan tanpa kabel (Wireless Ethernet).
  • Kartu NIC dengan arsitektur jaringan yang spesifik (architecture-specific NIC): yang membedakan kartu NIC menjadi beberapa jenis, sesuai dengan arsitektur jaringan yang digunakan. Contohnya adalah Ethernet, Token Ring, serta FDDI (Fiber Distributed Data Interface), yang kesemuanya itu menggunakan NIC yang berbeda-beda. Kartu NIC Ethernet dapat berupa Ethernet 10 Megabit/detik, 100 Megabit/detik, 1 Gigabit/detik atau 10 Gigabit/detik.

Tugas NIC adalah untuk mengubah aliran data paralel dalam bus komputer menjadi bentuk data serial sehingga dapat ditransmisikan di atas media jaringan. Media yang umum digunakan, antara lain adalah kabel UTP Category 5 atau Enhanced Category 5 (Cat5e), kabel fiber-optic, atau radio (jika memang tanpa kabel).

Komputer dapat berkomunikasi dengan NIC dengan menggunakan beberapa metode, yakni I/O yang dipetakan ke memori, Direct Memory Access (DMA), atau memory yang digunakan bersama-sama. Sebuah aliran data paralel akan dikirimkan kepada kartu NIC dan disimpan terlebih dahulu di dalam memori dalam kartu sebelum dipaketkan menjadi beberapa frame berbeda-beda, sebelum akhirnya dapat ditransmisikan melalui media jaringan. Proses pembuatan frame ini, akan menambahkan header dan trailer terhadap data yang hendak dikirimkan, yang mengandung alamat, pensinyalan, atau informasi pengecekan kesalahan. Frame-frame tersebut akan kemudian diubah menjadi pulsa-pulsa elekronik (voltase, khusus untuk kabel tembaga), pulsa-pulsa cahaya yang dimodulasikan (khusus untuk kabel fiber-optic), atau gelombang mikro (jika menggunakan radio/jaringan tanpa kabel).

NIC yang berada dalam pihak penerima akan memproses sinyal yang diperoleh dalam bentuk terbalik, dan mengubah sinyal-sinyal tersebut ke dalam aliran bit (untuk menjadi frame jaringan) dan mengubah bit-bit tersebut menjadi aliran data paralel dalam bus komputer penerima. Beberapa fungsi tersebut dapat dimiliki oleh NIC secara langsung, diinstalasikan di dalam firmware, atau dalam bentuk perangkat lunak yang diinstalasikan dalam sistem operasi.

NIC logis

NIC logis merupakan jenis NIC yang tidak ada secara fisik dan menggunakan sepenuhnya perangkat lunak yang diinstalasikan di atas sistem operasi dan bekerja seolah-olah dirinya adalah sebuah NIC. Contoh dari perangkat NIC logis adalah loopback adapter (dalam sistem operasi Windows, harus diinstalasikan secara manual atau dalam sistem operasi keluarga UNIX, terinstalasi secara default, dengan nama interface lo) dan Dial-up adapter (yang menjadikan modem sebagai sebuah alat jaringan dalam sistem operasi Windows). Kartu NIC logis ini dibuat dengan menggunakan teknik emulasi.

Perangkat Keras Jaringan Komputer

Banyak sekali peralatan Jaringan komputer. Untuk memberikan gambaran hanya yang penting saja dibahas pada kesempatan ini :

Terminal

Terdapat lima jenis terminal dan keyboard adalah terminal yang umum dan paling populer.

Terminal Keyboard adalah terminal input yang sangat populer diantara pemakai komputer. User dapat menggunakan keyboard mengentri data, memberikan intruksi tertentu untuk menerbitkan laporan dsb.

Terminal Telephone Tombol : komputer juga dapat dilengkapi dengan alat respon audio. Dapat mengirimkan pesan yang dapat didengar oleh pemakai di telephone tombol. Penekanan tombol digunakan untuk mengirimkan data dan intruksi ke komputer.

Terminal Titik penjualan (point of sale) Kita juga dapat melihat bagaimana pembaca charakter optik digunakan pada pasar swalayan. Terminal ini menyediakan cara memasukan data transaksi ke dalam database pada saat penjuala (point of sale). Karena alasan tersebut terminal ini dinamakan terminal Point of sale (POS)

Terminal Pengumpul Data. Suatau jenis khusus terminal dirancang untuk digunakan oleh pekerja pabrik. Alat yang dikenal sebagai terminal pengumpul data (data collection terminal) digunakan untuk mengumpulkan data, menjelasakan kehadiran dan kinerja kerja pegawai. Alat OCR digunakan untuk membaca charakter dan dokument yang menyertai pekerjaan yang berjalan di dalam pabrik.

Terminal khusus yaitu terminal yang dirancang khusus untuk keperlua tertentu seperti cash register yang dilengkapi dengan tombol-tombol khusus. Satu tombol untuk satu jenis penjual

NIC (Network Interface Card)

Kartu jaringan atau Lan card dipasang pada setiap komputer yang akan dihubungkan ke suatu jaringan nic.jpgcomputer. Banyak jenis dan merk kartu jaringan yang tersedia di pasar, namun beberapa hal pokok yang perlu diketahui dari kartu jaringan yaitu type kartu ISA atau PCI dengan kecepatan 10 atau 10/100 Mbps, harus disesuaikan dengan tipe Ethernet HUB atau switching yang akan digunakan, jenis protocol dan jenis kabel yang didukungnya disamping itu juga mengesampingkan kwalitas produk. Komputer jenis terbaru tidak dilengkapi dengan slot ISA bahkan Network Interface umumnya merupakan Onboard system artinya sudah tersedia pada mainboard sehingga tidak perlu lagi dipasang Lan Card

Sesuai dengan besarnya tingkat kebutuhan akan jaringan komputer, sudah banyak mainboard komputer jenis terbaru dilengkapi kartu jaringan secara on board. Kwalitasnya bagus namun penulis berpendapat lebih baik menggunakan kartu jaringan yang terpisah. Salah satu keuntungannya adalah dapat memilih merk tertentu dan mudah diganti apabila terjadi kerusakan.

Hub atau Concentrator

Hub adalah perangkat jaringan yang terdiri dari banyak port untuk menghubungkan Node atau titik hup-dan-switch.jpgsehingga membentuk jaringan yang saling terhubung dalam topologi star. Jika jumlah port yang tersedia tidak cukup untuk menghubungkan semua komputer yang akan dihubungkan ke dalam satu jaringan dapat digunakan beberapa hub yang dihubungkan secara up-link.

Port yang tersedia biasanya sampai 8, 16, 24 atau lebih banyak sesuai kebutuhan Anda. Untuk kecepatan, Anda dapat menggunakan HUB 10 atau Switch 10/100. Sebaiknya menggunakan 10/100 karena dapat digunakan untuk jaringan berkecepatan maksimal 10 atau 100. Hub ada yang mendukung pemggunaan kabel coax yang menukung topologi BUS dan UTP yang mendukung topologi STAR. Namun type terbaru cenderung hanya menyediakan dukungan untuk penggunaan kabel UTP.

lihat juga

Konektor UTP (RJ-45)

rj45.jpgUntuk menghubungkan kabel UTP diperlukan konektor RJ-45 atau sejenis jack yang bentuknya mirip dengan jack kabel telepon namun memiliki lebih banyak lubang kabel. Konektor tersebut dipasang di kedua ujung kabel dengan peralatan Tang khusus UTP. Namun jika belum bisa memasangnya, Anda dapat meminta sekaligus pemasang-an pada saat membeli kabel UTP

Kabel UTP

605.jpgAda beberapa jenis kabel yang digunakan dalam jaringan network, namun yang paling banyak dipakai pada private network/Local Area Network saat ini adalah kabel UTP.


Bridge

Bridge digunakan untuk menghubungan antar jaringan yang mempunyai protokol yang sama. Hasil akhirnya adalah jaringan logis tunggal. Bridge juga dapat digunakan jaringan yang mempunyai media fisik yang berbeda. Contoh jaringan yang menggunakan fiber obtik dengan jaringan yang menggunakan coacial.

Bridge mempelajari alamat tujuan lalulintas yang melewatinya dan mengarahkan ke tujuan. Juga digunakan untuk menyekat jaringan. Jika jaringan diperlambat dengan adanya lalulintas yang penuh maka jaringan dapat dibagi menjadi dua kesatuan yang lebih kecil.

Switch

Merupakan pengembangan dari konsep Bridge. Ada dua arsitektur dasar yang digunakan pada switch, yaitu cut-through dan store and forward. Switch cut-through mempunyai kelebihan di sisi kecepatan karena ketika sebuah paket datang, switch hanya memperhatikan alamat tujuan sebelum diteruskan ke segmen tijuannya, sedangkan switch store and forward merupakan kebalikannya. Switch ini menerima dan memeriksa seluruh isi paket sebelum meneruskannya ke tujuan dan untuk memeriksa satu paket merlukan waktu, tetapi proses ini memungkinkan switch mengetahui adanya kerusakan pada paket data dan mencegahnya agar tidak mengganggu jaringan.

Dengan Swith terdapat beberapa kelebihan karena semua segmen jaringan memiliki bandwidth 10 Mbps penuh. Tidak terbagi seperti share network pada penggunaan Hub.

Cluster Control Unit

Cluster Control Unit membangun hubungan antara terminal yang dikendalikannya dengan perlatan-peralatan dan jaringan. Alat ini memungkinkan beberapa terminal berbagi satu printer atau mengakses beberapa komputer melalui jaringan yang bebeda. Cluster Control Unit dapat pula mengerjakan pemeriksaan kesalahan dan pengubahan kode.

Multiplexer

Saat beberapa terminal harus berbagi satu saluran pada saat yang sama, multiplexer dapat ditambahkan pada tiap ujung. Multiplexer adalah suatu alat yang memungkinkan pengiriman dan penerimaan bebrpa pesan secara serentak. Penambahan multiplexer berdampak seperti mengubah jalan satu jalur menjadi jalur bebas hambatan dengan beberapa jalur.

Pengaturan nomor port dan protokol yang mengirim data pada modul sofware yang benar didalam host.

Front-end Processor

Front-end Processor menangani lalulintas Jaringan komputer yang masuk dan keluar dari host komputer. Kedua komputer tersebut dapat merupakan jenis apapun, tetapi configurasi yang umum terdiri dari sejenis komputer mini khusus yang berfungsi sebagai front-end processor dan sebuah mainframe yang menjadi host.

Front-end Processor berfungsi sebagai unit input dari host dengan mengumpuklkan pesan-pesan yang masuk dan menyiapkan data bagi host. Front-end Processor juga berfungsi sebagai unit output dari host dengan menerima pesan-pesan untuk transmisi ke terminal.

Walau kecepatan transmisi antara saluran dan front end Processor relatif lambat ( dalam banyak kasus bit-bit ditransmisikan secara serial ) kecepatan tarnsmisi front-end processor dengan host dapat berlangsung secara cepat ( beberapa bit ditransmisikan secara paralel).

Sebagian front-end processor melakukan message switching dengan mengatur rute (routing) pesan dari suatu terminal ke yang lain tanpa melibatkan host. Jika karena suatu hal terminal penerima tidak dapat menerima pesan (mungkin sedangan digunakan atau rusak) front-end processor dapat menyimpan pesan tersebut dalam penyimpanan sekunder dan mengirimkannya nanti. Kemampuan ini disebut simpan dan teruskan (store and forward).

Host

Host mengerjakan pemrosesan data untuk jaringan . Pesan-pesan yang masuk ditangani dengan cara yang sama dengan data yang di terima dari unit unit jenis apapun. Setelah pemrosesan pesan dapat ditransmisikan kembali ke front-end processor untuk routing.

Router

Router tidak mempunyai kemampuan untuk mempelajari, namun dapat menentukan path (alur) data antara dua jaringan yang paling eficien. Router beroperasi pada lapisan Network (lapisan ketiga OSI.). Router tidak mempedulikan topologi dan tingkat acces yang digunakan oleh jaringan. Karena ia beroperasi pada lapisan jaringan. Ia tidak dihalangi oleh media atau protokol komunikasi. Bridge mengetahui tujuan ahir paket data, Router hanya mengetahui dimana router berikutnya ditempatkan. Ia dapat digunakan untuk menghubungkan jaringan yang menggunakan protokol tingkat tinggi yang sama.

Jika paket data tiba pada router, ia menentukan rute yang terbaik bagi paket dengan mengadakan pengecekan pada tabel router. Ia hanya melihat hanya melihat paket yang dikirimkan kepadanya oleh router sebelumnya.

Brouter

Adalah yang menggabungkan teknologi bridge dan router. Bahkan secara tidak tepat seringkali disebut sebagai router multiprotokol. Walau pada kenyataannya ia lebih rumit dari pada apa yang disebut router multiprotokol yang sebenarnya.

Getway

Gateway dilengkapi dengan lapisan 6 atau 7 yang mendukung susunan protokol OSI. Ia adalah metode penyambungan jaringan ke jaringan dan jaringan ke host yang paling canggih. Gateway dapat digunakan untuk menghubungkan jaringan yang mempunyai arsitektur berbeda misalnya PC berdasarkan Novell dengan jaringan SNA atau Ethernet

Modem

Satu-satunya saat modem tidak diperlukan adalah saat telephone tombol digunakan sebagai terminal. Semua saluran jaringan komputer lain memerlukan modem pada tiap ujungnya. Modem dirancang untuk beroperasi pada kecepatan tertentu biasanya 300, 1200, 2400, 4800 atau 96000 bit per detik dan seterusnya kecepatan modem menentukan kecepatan transmisi data.

adsl.jpgADSL adalah type modem untuk penggunaan accses internet kecepatan tinggi. Umumnya modem ADSL merupakan integrasi dari modem, firewall dan ethernet switch serta router dan mungkin juga dengan transiever. Modem ADSL bekerja pada frekwensi yang berbeda dengan frekwensi yang digunakan dalam percakapan telephon sehingga saluran telephon dapat digunakan untuk percapapan bersamaan dengan penggunaan transmisi data melelalui modem ADSL.

Radio

Transmisi data juga dilakukan melalui frekwensi radio seperti yang digunalan pada jaringan perbankan, Travel, warnet. Peralatan ini masih dikuasai perusahaan penyedia layanan public (provider) seperti PT Lintas Artha, Indosat, Telkomsel. Fren. Untuk lingkup lebih kecil tersedia werless untuk pembuatan jaringan lokal tanpa kabel. Misalnya dengan Modem ADSL yang dilengkapi dengan werless router dapat digunakan untuk jaringngan lokal pada ruangan. Hanya saja kemampuan werles tidak dapat atau terganggu oleh partisi terutama partisi beton. sehingga tidak efektif digunakan untuk jaringgan lokal suatu perusahaan dimana client computer tersebar di dalam ruangan tertutup.

antena1.jpg

Jumat, 20 November 2009

TCP/IP

Pembagian kelas IP address?

IP address dibagi menjadi 5 kelas A, B, C, D, E.

apa bisa dalam pemakai IP address 3 kelas (A, B, dan C) digubungkan?
jika bisa bagaimana caranya?
jika tidak mengapa?

berikut ringkasan mengenai ke 3 kelas itu.......
Kelas A
IP address kelas A terdiri dari 8 bit untuk network ID dan sisanya 24 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas A digunakan untuk jaringan dengan jumlah host sangat besar. Pada bit pertama berikan angka 0 sampai dengan 127.

Karakteristik IP Kelas A
Format : 0NNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH.HHHHHHHH
Bit Pertama : 0
NetworkID : 8 bit
HostID : 24 bit
Bit Pertama : 0 -127
Jumlah : 126 (untuk 0 dan 127 dicadangkan)
Range IP : 1.x.x.x – 126.x.x.x
Jumlah IP : 16.777.214
Misalnya IP address 120.31.45.18 maka
Network ID = 120
HostID = 31.45.18
Jadi IP di atas mempunyai host dengan nomor 31.45.18 pada jaringan 120

Kelas B
IP address kelas B terdiri dari 16 bit untuk network ID dan sisanya 16 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas B digunakan untuk jaringan dengan jumlah host tidak terlalu besar. Pada 2 bit pertama berikan angka 10 sehingga bit awal IP tersebut mulai dari 128 – 191.

Karakteristik IP Kelas B
Format : 10NNNNNN..NNNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH
Bit Pertama : 10
NetworkID : 16 bit
HostID : 16 bit
Bit Pertama : 128 -191
Jumlah : 16.384
Range IP : 128.1.x.x – 191.155.x.x
Jumlah IP : 65.532
Misalnya IP address 150.70.45.18 maka
Network ID = 150.70
HostID = 60.56
Jadi IP di atas mempunyai host dengan nomor 60.56 pada jaringan 150.70

Kelas C
IP address kelas C terdiri dari 24 bit untuk network ID dan sisanya 8 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas C digunakan untuk jaringan untuk ukuran kecil. Kelas C biasanya digunakan untuk jaringan Local Area Network atau LAN. Pada 3 bit pertama berikan angka 110 sehingga bit awal IP tersebut mulai dari 192 – 223.

Karakteristik IP Kelas C
Format : 110NNNNN.NNNNNNNN.NNNNNNNN.HHHHHHHH
Bit Pertama : 110
NetworkID : 24 bit
HostID : 8 bit
Bit Pertama : 192 - 223
Jumlah : 16.384
Range IP : 192.0.0.x.x – 223.255.255.x.x
Jumlah IP : 254 IP
Misalnya IP address 192.168.1.1 maka
Network ID = 192.168.1
HostID = 1
Jadi IP di atas mempunyai host dengan nomor 1 pada jaringan 192.168.1

Penjelasan Pembagian Kelas dalam TCP/IP

Untuk menentukan pembagian kelas ini kita memerlukan sedikit kemampuan konversi dari biner ke decimal. Rahasia dari pembagian kelas ini adalah sebenarnya terletak pada 8 bit pertama.


  1. Kelas A
    Jika bit pertama dari IP address adalah 0, maka IP tersebut digolongkan dalam kelas A seperti berikut :

0 – 127

0 - 255

0 – 255

0 -255

0XXXXXXX

XXXXXXXX

XXXXXXXX

XXXXXXXX

IP address kelas A biasanya digunakan untuk IP backbond.

  1. Kelas B
    Jika 2 bit pertama dari IP address adalah 10, maka IP tersebut digolongkan dalam kelas B sebagai berikut :

128 – 191

0 - 255

0 – 255

0 -255

10XXXXXX

XXXXXXXX

XXXXXXXX

XXXXXXXX

IP address kelas B biasanya digunakan untuk IP publik dan ISP.

  1. Kelas C
    Jika 3 bit pertama dari IP address adalah 110, maka IP tersebut digolongkan dalam kelas B sebagai berikut :

192– 223

0 - 255

0 – 255

0 -255

10XXXXXX

XXXXXXXX

XXXXXXXX

XXXXXXXX

IP address kelas C biasanya digunakan untuk Internet, IP kelas ini yang biasanya kita pakai.

  1. Kelas D
    Jika 4 bit pertama dari IP address adalah 1110, maka IP tersebut digolongkan dalam kelas B sebagai berikut :

224– 239

0 - 255

0 - 255

0 -255

1110XXXX

XXXXXXXX

XXXXXXXX

XXXXXXXX

IP address kelas D biasanya digunakan untuk Broadcast (Tv, Radio)

  1. Kelas E
    Jika 4 bit pertama dari IP address adalah 1111, maka IP tersebut digolongkan dalam kelas B sebagai berikut :

240– 255

0 - 255

0 - 255

0 -255

1111XXX

XXXXXXXX

XXXXXXXX

XXXXXXXX

Sedangkan IP address kelas E dicadangkan untuk kegiatan ekperimental.

untuk memperjelas matri silahkan DOWNLOAD DISINI