Jumat, 20 November 2009

TCP/IP

Pembagian kelas IP address?

IP address dibagi menjadi 5 kelas A, B, C, D, E.

apa bisa dalam pemakai IP address 3 kelas (A, B, dan C) digubungkan?
jika bisa bagaimana caranya?
jika tidak mengapa?

berikut ringkasan mengenai ke 3 kelas itu.......
Kelas A
IP address kelas A terdiri dari 8 bit untuk network ID dan sisanya 24 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas A digunakan untuk jaringan dengan jumlah host sangat besar. Pada bit pertama berikan angka 0 sampai dengan 127.

Karakteristik IP Kelas A
Format : 0NNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH.HHHHHHHH
Bit Pertama : 0
NetworkID : 8 bit
HostID : 24 bit
Bit Pertama : 0 -127
Jumlah : 126 (untuk 0 dan 127 dicadangkan)
Range IP : 1.x.x.x – 126.x.x.x
Jumlah IP : 16.777.214
Misalnya IP address 120.31.45.18 maka
Network ID = 120
HostID = 31.45.18
Jadi IP di atas mempunyai host dengan nomor 31.45.18 pada jaringan 120

Kelas B
IP address kelas B terdiri dari 16 bit untuk network ID dan sisanya 16 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas B digunakan untuk jaringan dengan jumlah host tidak terlalu besar. Pada 2 bit pertama berikan angka 10 sehingga bit awal IP tersebut mulai dari 128 – 191.

Karakteristik IP Kelas B
Format : 10NNNNNN..NNNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH
Bit Pertama : 10
NetworkID : 16 bit
HostID : 16 bit
Bit Pertama : 128 -191
Jumlah : 16.384
Range IP : 128.1.x.x – 191.155.x.x
Jumlah IP : 65.532
Misalnya IP address 150.70.45.18 maka
Network ID = 150.70
HostID = 60.56
Jadi IP di atas mempunyai host dengan nomor 60.56 pada jaringan 150.70

Kelas C
IP address kelas C terdiri dari 24 bit untuk network ID dan sisanya 8 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas C digunakan untuk jaringan untuk ukuran kecil. Kelas C biasanya digunakan untuk jaringan Local Area Network atau LAN. Pada 3 bit pertama berikan angka 110 sehingga bit awal IP tersebut mulai dari 192 – 223.

Karakteristik IP Kelas C
Format : 110NNNNN.NNNNNNNN.NNNNNNNN.HHHHHHHH
Bit Pertama : 110
NetworkID : 24 bit
HostID : 8 bit
Bit Pertama : 192 - 223
Jumlah : 16.384
Range IP : 192.0.0.x.x – 223.255.255.x.x
Jumlah IP : 254 IP
Misalnya IP address 192.168.1.1 maka
Network ID = 192.168.1
HostID = 1
Jadi IP di atas mempunyai host dengan nomor 1 pada jaringan 192.168.1

Penjelasan Pembagian Kelas dalam TCP/IP

Untuk menentukan pembagian kelas ini kita memerlukan sedikit kemampuan konversi dari biner ke decimal. Rahasia dari pembagian kelas ini adalah sebenarnya terletak pada 8 bit pertama.


  1. Kelas A
    Jika bit pertama dari IP address adalah 0, maka IP tersebut digolongkan dalam kelas A seperti berikut :

0 – 127

0 - 255

0 – 255

0 -255

0XXXXXXX

XXXXXXXX

XXXXXXXX

XXXXXXXX

IP address kelas A biasanya digunakan untuk IP backbond.

  1. Kelas B
    Jika 2 bit pertama dari IP address adalah 10, maka IP tersebut digolongkan dalam kelas B sebagai berikut :

128 – 191

0 - 255

0 – 255

0 -255

10XXXXXX

XXXXXXXX

XXXXXXXX

XXXXXXXX

IP address kelas B biasanya digunakan untuk IP publik dan ISP.

  1. Kelas C
    Jika 3 bit pertama dari IP address adalah 110, maka IP tersebut digolongkan dalam kelas B sebagai berikut :

192– 223

0 - 255

0 – 255

0 -255

10XXXXXX

XXXXXXXX

XXXXXXXX

XXXXXXXX

IP address kelas C biasanya digunakan untuk Internet, IP kelas ini yang biasanya kita pakai.

  1. Kelas D
    Jika 4 bit pertama dari IP address adalah 1110, maka IP tersebut digolongkan dalam kelas B sebagai berikut :

224– 239

0 - 255

0 - 255

0 -255

1110XXXX

XXXXXXXX

XXXXXXXX

XXXXXXXX

IP address kelas D biasanya digunakan untuk Broadcast (Tv, Radio)

  1. Kelas E
    Jika 4 bit pertama dari IP address adalah 1111, maka IP tersebut digolongkan dalam kelas B sebagai berikut :

240– 255

0 - 255

0 - 255

0 -255

1111XXX

XXXXXXXX

XXXXXXXX

XXXXXXXX

Sedangkan IP address kelas E dicadangkan untuk kegiatan ekperimental.

untuk memperjelas matri silahkan DOWNLOAD DISINI

Jenis Kabel Jaringan dan Instalasinya

Materi Jejaring Komputer
Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasinya yang berbeda, oleh karena itu dibuatlah pengenalan tipe kabel. Ada dua jenis kabel yang dikenal secara umum, yaitu;
1.Unsur inti kabel yang terbuat dari tembaga,seperti;
a)Unsur intinya terbuat dari tembaga ,seperti ;
twisted pair (UTP unshielded twisted pair dan STP shielded twisted pair) dan coaxial cable.
b)Unsur intinya terbuat dari serat kaca,seperti; Feber Optik.

Kabel Coaxial



Terdiri atas dua kabel yang diselubungi oleh dua tingkat isolasi. Tingkat isolasi pertama adalah yang paling dekat dengan kawat konduktor tembaga. Tingkat pertama ini dilindungi oleh serabut konduktor yang menutup bagian atasnya yang melindungi dari pengaruh elektromagnetik. Sedangkan bagian inti yang digunakan untuk transfer data adalah bagian tengahnya yang selanjutnya ditutup atau dilindungi dengan plastik sebagai pelindung akhir untuk menghindari dari goresan kabel.
Beberapa jenis kabel Coaxial lebih besar dari pada yang lain. Makin besar kabel, makin besar kapasitas datanya, lebih jauh jarak jangkauannya dan tidak begitu sensitif terhadap interferensi listrik.
Kabel coaxial terdiri dari :
  1. Center Conductor
  2. Dielectric
  3. Bonded Alumunium foil Sheild
  4. Alumunium Braided Sheild
  5. Jacket
Kabel ini sering digunakan untuk antena televisi dan transmisi telepon jarak jauh. Konektornya adalah BNC (British Naval Connector). Kabel ini terbagi menjadi 2, yaitu:
  • coaxial baseband (kabel 50 ohm) –digunakan untuk transmisi digital.
  • coaxial broadband (kabel 75 ohm) –digunakan untuk transmisi analog.
Kabel coaxial terkadang juga digunakan untuk topologi bus, tetapi beberapa produk LAN sudah tidak mendukung koneksi kabel coaxial.

Protokol Ethernet LAN yang dikembangkan menggunakan kabel coaxial:
10Base5 / Kabel “Thicknet” : adalah sebuah kabel coaxial RG/U-8 merupakan kabel "original” Ethernet tidak digunakan lagi untuk LAN modern.•

Aturan pengguanan thicknet:
  • Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm .
  • Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached device) atau berupa populated segments.
  • Sewtiap kartu jaringan memiliki pemancar tambaan (externaltransceiver).
  • Setiap segment maksimal berisi 100 perangkat jaringhan, termsuk repeater.
  • Maksimum panjang kabel persegment adalah 1.640 feet ( sekitar 500 meter).
  • Jarak maksimum antar segment adalah 4.920 feet( sekiutar 1500 meter).
  • Setiap segment harus diberi ground.
  • Jarak maksimum antar pencabang dari kabel utama ke perangkat adalah 16 feet (sekitar 5 meter).
  • Jarak minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).0
10Base2 / Kabel “Thinnet”: adalah sebuah kabel coaxial RG/U-58,mempunyai diameter yang lebih kecil dari “Thicknet” menggantikan “Thicknet”tidak direkomendasikan lagi, tetapi masih digunakan pada jaringan LAN yang sangat kecil.•

Aturan penggunaan thinnet
  • Setiap ujung diberi hambatan sebesar 50 Ohm.
  • Panjang maksimal kabel sekitar 100 feet (185 meter) per segment.
  • Setiap segment maksimum terkoneksi sebanayak 30 perangkat jaringan.
  • Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard.
  • Maksimum ada tiga segment yang terhubung satu sama lain. Setiap segment dilengkapi dengan satu ground.
  • Panjang maksimim antar Tconnentor adalah 1,5 feet 90,5 meter).
  • Panjang maksimum kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).

Kabel UTP

UTP, singkatan dari “Unshielded Twisted Pair”. Disebut unshielded karena kurang tahan terhadap interferensi elektromagnetik. Dan disebut twisted pair karena di dalamnya terdapat pasangan kabel yang disusun spiral alias saling berlilitan. Ada 5 kategori kabel UTP. Dari kategori 1 sampai kategori 5. Untuk jaringan komputer yang terkenal adalah kategori 3 dan kategori 5.
Kategori 3 bisa untuk transmisi data sampai 10 mbps, sedang kategori 5 sampai 100 mbps. Kalau hanya buat misalnya jaringan komputer di kantor atau kampus atau warnet, paling hemat ya menggunakan yang kategori 3. Itu sudah lebih dari cukup.
Setahu penulis ada banyak merek yang beredar di pasaran, hanya saja yang terkenal bandel dan relatif murah adalah merek Belden – made in USA. Kalau mau yang lebih murah dan penggunaannya banyak, maka beli saja yang satu kotak,
panjangnya sekitar 150 meter. Jangan lupa beli konektornya. Konektornya bentuknya seperti colokan telepon hanya saja lebih besar. Connector yang bisa digunakan untuk UTP Cable CAT5 adalah RJ-45. Untuk penggunaan koneksi komputer, dikenal 2 buah tipe penyambungan kabel UTP ini, yaitu straight cable dan crossover cable. Fungsi masing-masing jenis koneksi ini berbeda, straight cable digunakan untuk menghubungkan client ke hub/router, sedangkan crossover cable digunakan untuk menghubungkan client ke client atau dalam kasus tertentu digunakan untuk menghubungkan hub ke hub.

  • Straight Cable
Menghubungkan ujung satu dengan ujung lain dengan satu warna, dalam artian ujung nomor satu merupakan ujung nomor dua di ujung lain. Sebenarnya urutan warna dari masing-masing kabel tidak menjadi masalah, namun ada standard secara internasional yang digunakan untuk straight cable ini, yaitu :
Untuk kabel dengan konfigurasi memiliki sususan warna sebagai berikut (A to A) :
1. putih hijau
2. hijau
3. putih oranye
4. biru
5. putih biru
6. oranye
7. putih coklat
8. coklat
Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasinya yang berbeda, oleh karena itu dibuatlah pengenalan tipe kabel. Ada dua jenis kabel yang dikenal secara umum, yaitu twisted pair (UTP unshielded twisted pair dan STP shielded twisted pair) dan coaxial cable.Cross Over Cable



Kabel jenis ini biasa digunakan untuk menghubungkan dua perangkat jaringan dengan hierarki setingkat, sebagai contoh koneksi antara PC to PC, atau PC ke AP Radio, Router to router. Berikut konfigurasi pengkabelan/pemasangan konektor RJ-45:
untuk cross memiliki konfigurasi kabel dengan ujung – ujung A-B atau B-A , maksudnya jika salah satu
ujung nya seperti ini :
1. putih hijau
2. hijau
3. putih oranye
4. biru
5. putih biru
6. oranye
7. putih coklat
8. coklat
maka ujung lainya harus bertipe seperti ini
1. putih oranye
2. oranye
3. putih hijau
4. biru
5. putih biru
6. hijau
7. putih coklat
8. coklat

Fiber Optik


Mengenal Komunikasi Fiber Optik

Media komunikasi digital pada dasarnya hanya ada tiga, tembaga, udara dan kaca. Tembaga kita kenal sebagai media komunikasi sejak lama, telah berevolusi dari hanya penghantar listrik menjadi penghantar elektromagnetik yang membawa pesan, suara, gambar dan data digital. Berkembangnya teknologi frekuensi radio menambah alternatif lain media komunikasi, kita sebut nirkabel atau wireless, sebuah komunikasi dengan udara sebagai penghantar. Tahun 1980-an kita mulai mengenal media komunikasi yang lain yang sekarang menjadi tulang punggung komunikasi dunia, yaitu serat optik, sebuah media yang memanfaatkan pulsa cahaya dalam sebuah ruang kaca berbentuk kabel, total internal reflection.

Kabel Serat Optik

Sebuah kabel serat optik dibuat sekecil-kecilnya (mikroskopis) agar tak mudah patah/retak, tentunya dengan perlindungan khusus sehingga besaran wujud kabel akhirnya tetap mudah dipasang. Satu kabel serat optik disebut sebagai core. Untuk satu sambungan/link komunikasi serat optik dibutuhkan dua core, satu sebagai transmitter dan satu lagi sebagai receiver. Variasi kabel yang dijual sangat beragam sesuai kebutuhan, ada kabel 4 core, 6 core, 8 core, 12 core, 16 core, 24 core, 36 core hingga 48 core. Satu core serat optik yang terlihat oleh mata kita adalah masih berupa lapisan pelindungnya (coated), sedangkan kacanya sendiri yang menjadi inti transmisi data berukuran mikroskopis, tak terlihat oleh mata.

Detil core kabel serat optik

Bentuk kabel dikenal dua macam, kabel udara (KU) dan kabel tanah (KT). Kabel udara diperkuat oleh kabel baja untuk keperluan penarikan kabel di atas tiang. Baik KU maupun KT pada lapisan intinya paling tengah diperkuat oleh kabel khusus untuk menahan kabel tidak mudah bengkok (biasanya serat plastik yang keras). Di sekeliling inti tersebut dipasang beberapa selubung yang isinya adalah core serat optik, dilapisi gel (katanya berfungsi juga sebagai racun tikus) dan serat nilon, dibungkus lagi dengan bahan metal tipis hingga ke lapisan terluar kabel berupa plastik tebal. Dari berbagai jenis jumlah core, besaran wujud akhir kabel tidaklah terlalu signifikan ukuran diameternya.

Memotong kabel serat optik sangat mudah, cukup menggunakan gergaji kecil. Sering terjadi maling-maling tembaga salah mencuri, niatnya mencuri kabel tembaga yang laku di pasar besi/loak malah menggergaji kabel serat optik. Yang sulit adalah mengupasnya, namun hal ini dipermudah dengan pabrikan kabel menyertakan serat nilon khusus di bawah lapisan terluar yang keras sehingga cukup dikupas sedikit dan nilon tersebut berfungsi membelah lapisan terluar hingga panjang yang diinginkan untuk dikupas.

Untuk apa dikupas? Tentunya untuk keperluan penyambungan atau terminasi. Kita lihat dulu bagaimana pulsa cahaya bekerja di dalam serat kaca yang sangat sempit ini. Kabel serat optik yang paling umum dikenal dua macam,multi mode dan single mode. Transmitter cahaya berupa light Emiting Diada (LED) atau Injection Laser Dioda (ILD) menembakkan pulsa cahaya ke dalam kabel serat optik. Dalam kabel multi-mode pulsa cahaya selain lurus searah panjang kabel juga berpantulan ke dinding core hingga sampai ke tujuan, sisi receiver. Pada kabel single-mode pulsa cahaya ditembakkan hanya lurus searah panjang kabel. Kabel single-mode memberi kelebihan kapasitas bandwidth dan jarak yang lebih tinggi, hingga puluhan kilometer dengan skala bandwidth gigabit.

Pulsa cahaya serat optik multi-modePulsa cahaya serat optik single-mode

Inti kaca kabel single-mode umumnya berdiameter 8,3-10 mikron (jauh lebih kecil dari diameter rambut), dan pada multi-mode berukuran 50-100 mikron. Pulsa cahaya yang ditembakkan pada single mode adalah cahaya dengan panjang gelombang 1310-1550nm, sedangkan pada multi-mode adalah 850-1300nm.


OTB wallmount

OTB rackmount

Ujung kabel serat optik berakhir di sebuah terminasi, untuk hal tersebut dibutuhkan penyambungan kabel serat optik dengan pigtail serat optik di Optical Termination Board (OTB), bisa wallmount atau 1U rackmount. Dari OTB kabel serat optik tinggal disambung dengan patchcord serat optik ke perangkat multiplexer, switch atau bridge (converter to ethernet UTP).

Penyambungan kabel serat optik disebut sebagai splicing. Splicing menggunakan alat khusus yang memadukan dua ujung kabel seukuran rambut secara presisi, dibakar pada suhu tertentu sehingga kaca meleleh tersambung tanpa bagian coated-nya ikut meleleh. Setelah tersambung, bagian sambungan ditutup dengan selubung yang dipanaskan. Alat ini mudah dioperasikan, namun sangat mahal harganya. Inilah sebabnya meskipun harga kabel fiber optik sudah jauh lebih murah namun alat dan biaya lainnya masih mahal, terutama pada biaya pemasangan kabel, splicing dan terminasinya.

Berbagai jenis konektor kabel serat optik

Pigtail yang disambungkan ke kabel optik bisa bermacam-macam konektor, yang paling umum adalah konektor FC. Dari konektor FC di OTB ini kita tinggal menggunakan patchcord yang sesuai untuk disambungkan ke perangkat. Umumnya perangkat optik seperti switch atau bridge menggunakan konektor SC atau LC. Cukup menyulitkan ketika menyebut jenis konektor yang kita kehendaki kepada penjual, FC, SC, ST, atau LC.

Setelah kabel optik terpasang di OTB dilakukan pengujian end-to-end dengan menggunakan Optikal Time Domain Rerflectometer (OTDR). Dengan OTDR akan didapatkan kualitas kabel, seberapa besar loss cahaya dan berapa panjang kabel totalnya. Harga perangkat OTDR ini sangat mahal, meskipun pengoperasiannya relatif mudah. OTDR ini digunakan pula pada saat terjadi gangguan putusnya kabel laut atau terestrial antar kota, sehingga bisa ditentukan di titik mana kabel harus diperbaiki dan disambung kembali.

Untuk keperluan sederhana misalnya sambungan fiber optik antar gedung pada jarak ratusan meter (hingga 15km) kini teknologi bridge/converter-nya sudah semakin murah dengan kapasitas 100Mbps, sedangkan untuk full gigabit harga switch/module-switch-nya masih mahal. Jadi, meskipun harga kabel serat optik sudah di kisaran Rp10.000/m namun total pemasangannya membengkak karena ada biaya SDM yang menarik dan memasang kabel, biaya splicing setiap core-nya, pemasangan OTB, pengujian OTDR, penyediaan patchcord dan perangkat optiknya sendiri (switch/bridge).

Instalasi Wireless LAN SENAO



Instalasi dasar wireless LAN yang harus disiapkan adalah dua unit komputer berikut data - data yang diperlukan dan satu pasang wireless LAN SENAO SL-2511BG1 PLUS System instalasi jaringan wirelessLAN SENAO digambarkan sebagai berikut :




Komputer A dengan data jaringan sebagai berikut :
  • Network card (Ethernet) dengan data IP sebagai berikut:

IP Address : 192.168.20.1

Netmask : 255.255.255.0


Wireless A dengan data jaringan sebagai berikut :

  • IP Address : 192.168.20.2

  • Netmask : 255.255.255.0

  • Gateway : 192.168.20.1

  • Mode : Point to point

  • MAC Address : 00026F42D3AE

(Sesuaikan dengan alat yang digunakan karena setiap alat yang digunakan pabrik tidak sama)

  • SSID : antena

  • Channel : 1


Komputer B dengan data jaringan sebagai berikut :
  • Network card (Ethernet) dengan data IP sebagai berikut:

IP Address : 192.168.20.4

Netmask : 255.255.255.0

Gateway : 192.168.20.1


Wireless B dengan data jaringan sebagai berikut :

  • IP Address : 192.168.20.3

  • Netmask : 255.255.255.0

  • Gateway : 192.168.20.1

  • Mode : Point to point

  • MAC Address : 00026F42D38F

(Sesuaikan dengan alat yang digunakan karena setiap alat yang digunakan pabrik tidak sama)

  • SSID : antena

  • Channel : 1


Menyiapkan Komputer A

Setelah melakukan instalasi dasar dan desain jeringan telah disesuaikan dengan rencana, lakukan perubahan/penyesuaian IP komputer agar sesuai dengan default jeringan wírelessLAN. Dalam Hal ini menggnakan IP 192.168.1.4 dengan netmask 255.255.255.0 seperti diperlihatkan pada gambar berikut





Setelah penyesuaian address, lakukan pengujian dengan test ping ke perangkat wirelessLAN , Dalam hal ini default wirelessLAN adalah Bridge, jadi IP nya 192.168.1.1. Kemudian buka web browser dan ketik 192.168.1.1

Jika berhasil muncul menu login . Dalam hal ini karena defaultnya kosong, maka cukup klik OK atau dengan menuliskan pada password admin lalu tekan OK

Selanjutnya dilakukan konfigurasi perangkat wirelessLAN A. Pilih wireless dan tekan enter . Isikan SSID dengan mengetik antena, pilih chanel 1, setelah selesai tekan save

Kemudian sorot Admin dan tekan enter, maka pada monitor akan tampak seperti gambar dibawah ini . Lakukan penggantian IP Address 192.168.20.2 dengan subset mask nya 255.255.255.0 .Lakukan Save dilanjutkan dengan Reboot. Jika berhasil akan muncul SUCCESS



Selanjutnya dilakukan penyesuaian IP untuk perangkat komputer A sesuai rencana, seperti berikut :



Menyiapkan Komputer B

Setelah melakukan instalasi pada komputer A, maka giliran Komputer B yang dilakukan perubahan konfigurasi. Lakukan perubahan/penyesuaian IP komputer agar sesuai dengan default jaringan wirelessLAN dengan langkah - langkah sama pada komputer A. Komputer B menggunakan IP 192.168.20.4 dengan netmask 255.255.255.0


Pengujian System

Pengujian pada komputer B pada tahap awal, lakukan cek setting dari IP komputer B dengan perintah ipconfig pada command Prompt di windows. Selanjutnya dicoba cek koneksi dari komputer B ke wireless B dengan test ping ke IP 192.168.0.3. Jika berhasil lakukan test ping ke wireless A, yaitu pada IP 192.168.20.2 .Terakhir test ping ke computer A dengan IP 192.168.20.1

Apabila ada pengujian yang gagal, perlu dilakukan pencarian kesalahan pada tingkat kegagalannya, artinya j1ka gagal ke wireless B maka kemungkinan seting salah atau kabel UTP tidak benar . Jika gagal pada Wireless maka kemungkinan posisi perangkat tidak benar.

Apabila hasil uji berjalan baik berarti instalasi jaringan berhasil di-implementasikan. Wireless A dapat dikoneksikan ke HUB atau switch network yang lebih besar dan setting IP sampai Gateway disesuaikan setting network yang besar. Sehingga dalam hal ini computer B sejajar dengan clint network.